Seorangahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk solatnya. Ketika Rasulullah wafat, keadaan para sahabat baginda tergamam tidak terkata apa-apa. Bahkan ada yang hilang kewarasannya. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti." Kemudian Rasulullah saw bersabda Al Qur’an Al Karim yang memiliki hukum membaca qur’an di kuburan diturunkan Allah dari langit ke bumi melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam hingga ke tangan kaum muslimin sampai saat ini. Allah subhanahu wa ta’ala pun berjanji akan menjaganya sehingga sampai saat ini tak satupun kalimat atau huruf yang berkurang atau bertambah dan menjadi kitab suci yang menjadi pedoman kaum muslim di muka akan datang suatu masa, Al Qur’an yang memiliki keutamaan menghafal al-quran akan diangkat kembali ke langit sehingga tidak akan tersisa satu ayat pun di muka bumi. Al Qur’an akan hilang dari ingatan manusia dan lembaran-lembaran mushaf Al Qur’an pun akan kosong. Peristiwa ini akan terjadi ketika ajaran Islam memudar secara perlahan hingga puncaknya, ritual ibadah seperti shalat, puasa, haji, dan sedekah tidak lagi dikenal orang, itulah saat hari kiamat, yakni Nasib Al Qur’an di Hari radhiyallahu anhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda tentang hukum shalat sambil membaca quran, “Islam akan pudar secara perlahan seperti pudarnya sulaman baju sehingga puasa, shalat, haji, dan sedekah tidak lagi dikenal. Al Qur’an juga akan diangkat dalam satu malam sehingga tidak ada satu ayat pun tersisa di muka bumi. Orang-orang lanjut usia yang tersisa dari umat manusia akan berkata “Kami mendapati orang-orang tua kami mengucapkan kalimat “Laa ilaha illallah” maka kami pun ikut mengucapkannya”.” HR. Ibnu Majah dan HakimIbnu Mas’ud menjelaskan bahwa ajaran agama yang pertama-tama hilang adalah amanah atau kejujuran, menyusul shalat, dan terakhir adalah Al Qur’an yang memiliki hukum meragukan isi al quran yang akan dicabut dari muka bumi. Terkait dengan hal ini, Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu pernah ditanya,“Bagaimana mungkin AlQur’an akan dicabut dari manusia, sementara Allah telah menetapkannya didalamhati mereka dan mereka pun telah menuliskannya didalam mushaf?” Ibnu Mas’udmenjawab “Pada suatu malam, Al Qur’an akan dihilangkan dari dalam hati atauingatan dan akan dihapus dari dalam mushaf sehingga pada esok harinyaorang-orang tidak lagi memilikinya sama sekali.” Setelah menyampaikan hal ini,Ibnu Mas’ud membaca firman Allah “Dan Sesungguhnya jika kami menghendaki,niscaya kami lenyapkan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu, dan denganpelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap kami,”[QS. Al Israa’ 86] HR. Ibnu Abi SyaibahDengan demikian, jika kelak setelah Al Qur’an diangkat kembali ke langit maka tak ada lagi yang tersisa di muka bumi. Orang-orang yang memiliki hafalan Al Qur’an yang memliki ukum mahar quran dalam islam tak lagi memilikinya hilang dari ingatannya, sementara kitab Al Qur’an yang penuh dengan tulisan Al Qur’an akan kosong tak menyisakan satu huruf pun di dalamnya. Wallahu a’ bagaimana pengangkatanAl Qur’an itu terjadi?Tak ada keteranganbagaimana Al Qur’an itu kembali, apakah satu per satu hurufnya ditarik olehAllah ke langit ataukah kalimat per kalimat atau langsung seluruh surah AlQur’an ditarik secara bersamaan. Wallahu a’ ada keterangan yangmenjelaskan proses pengangkatan itu. Tapi berdasarkan keterangan beberapariwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Al Qur’an itu diangkat kelangit di malam hari dan di pagi harinya seluruh Al Qur’an di muka bumi tak diketahuiseperti apa pengangkatan Al Qur’an tapi sebuah riwayat dari Ibnu Umarmenjelaskan bahwa pengangkatan Al Qur’an itu menimbulkan suara gemuruh yangterdengar di sekitar Arsy bagaikan suara kawanan lebah. Ibnu Umar radhiyallahuanhu menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,”Hari kiamat tidak akanterjadi sebelum Al Qur’an pulang kembali ke asalnya sehingga menimbulkan suaragemuruh di sekitar Arsy seperti suara lebah kemudian Allah subhanahu wa ta’alabertanya ”Ada apa denganmu?” Al Qur’an menjawab “Dari-Mu aku keluar dankepada-Mu aku kembali. Aku dibaca tapi tidak diamalkan.” Ketika itulah Al Qur’andiangkat ke haribaan Allah.” HR. DailamiSetelah Hudzaifahradhiyallahu anhu menuturkan hadits tentang pengangkatan Al Qur’an di akhirzaman, orang-orang yang mendengarnya merasa heran lalu Shilah bin Zafar yangberada di tengah-tengah mereka bertanya “Wahai Hudzaifah, apa gunanya merekamengucap kalimat “Laa ilaha illallah” sedangkan mereka tidak mengenal lagi apaitu puasa, haji, dan sedekah?” mendengar pertanyaanini Hudzaifah berpaling tak menjawab. Shilah pun mengulang kembali pertanyaanyang sama namun Hudzaifah tetap diam. Baru setelah diajukan tiga kali,Hudzaifah mengarahkan pandangannya kepada Shilah dan menjawab “Wahai Shilah,kalimat itu akan menyelamatkan mereka dari api neraka.” Hudzaifah menyebutkantiga kali. HR. HakimLalu kapan peristiwa ituakan terjadi?Al Qurthubi menyebutkanbahwa peristiwa pengangkatan Al Qur’an ini terjadi saat keluarnya binatang anehdari perut bumi. Binatang yang memberikan kesaksian bahwa manusia yang hiduppada saat itu tidak yakin pada ayat-ayat Allah. Hal ini dipahami dari tafsirsurah An Naml ayat 82,“Dan apabila perkataanTelah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yangakan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakinkepada ayat-ayat Kami.” QS. An Naml 82Kalimat “perkataan Telahjatuh/berlaku atas mereka” adalah matinya para ulama, hilangnya ilmu, dandiangkatnya Al Qur’an. Oleh karena itu, Ibnu Mas’ud berpesan banyak-banyaklahmembaca Al Qur’an sebelum Al Qur’an diangkat ke tempat Qur’an nantinya jugasebagai pemberi syafaat di hari Al-Quran sebagai pemberi syafaat di hari kiamat untuk masuk surga. Dalam hadist shahihRasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabdaاقرءوا القرآن فإنه يأتي يومالقيامة شفيعا لأصحابه، اقرءوا الزهراوين البقرة، وسورة آل عمران، فإنهما تأتيان يومالقيامة كأنهما غمامتان، أو كأنهما غيايتان، أو كأنهما فرقان من طير صواف، تحاجان عنأصحابهما“Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nantisebagai pemberi syafaat di hari kiamat bagi yang membacanya dengan tadabburdan mengamalkannya. Bacalah al-Zahrawain dua cahaya yaitu surat Al-Baqarahdan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awanatau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yangmembentangkan sayapnya, keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membacadua surat tersebut.” HR. Muslim 1910.Syaikh Faishal al-Mubarakrahimahullah menjelaskan “Hadist ini merupakan motivasi dan perintah agar kitaterus membaca Al-Quran, dan bahwasanya ia memberikan syafaat di hari kiamatbagi penjaganya yaitu orang-orang yang selalu membacanya, berpegang teguhdengan kandungannya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya”.Tathriz Riyadh al-Shalihih 579.Al-Allamah AbdurRaufal-Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa orang yang hanya membaca ataumenghafal ayat-ayatnya tanpa mempedulikan aplikasi kandungannya maka ia tidakdianggap sebagai penjaga Al-Quran yang berhak mendapatkan syafaat di harikiamatnya. Faidh al-Qadir Syarh al-Jaami’ al-Shaghir 2/66.2. Al-Quran sebagai pengangkat derajat dalam surga. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabdaيقالُ لصاحبِ القرآن اقرَأوارتَقِ، ورتِّل كما كُنْتَ ترتِّل في الدُنيا، فإن منزِلَكَ عندَ آخرِ آية تقرؤها“Dikatakan pada orang yang menjadi penjaga Al-Qur’an bacalah dengantartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil,karena sesungguhnya kedudukanmu tingginya derajatmu disurga adalah tergantungpada akhir ayat yang engkau baca”. shahih, HR Abu Daud 1464 dan Tirmidzi3141.Para ulama rahimahumullahmenyatakan bahwa setiap seseorang membaca satu ayat, maka ia akan dinaikkansatu tingkatan surga hingga ia berhenti pada ayat terakhir hafalannya. Aisyahradhiyallahu’anha berkata “Sesungguhnya jumlah tingkatan surga itu sebanyakjumlah ayat Al-Quran, dan tidak ada satupun penghuni surga yang lebih utamatinggi tingkatannya daripada pembaca Al-Quran”. Mushannaf Ibnu Abi Syaibah29952, hasan.3. Al-Quran menghindarkan penjaganya dari adanya hisab / penghitunganamalan yang Mushannaf Ibnu AbiSyaibah 29955, dengan sanad shahih, Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata “Siapa yang membaca Al-Quran dan mengikutipetunjuknya, maka Allah akan memberinya hidayah didunia, dan melindunginya dariburuknya hisab amalan dihari kiamat kelak, karena Allah telah berfirman “Makabarangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka ia tidak akan sesat didunia dansengsara diakhirat”, QS Thaha 123”.Dalam tafsir ayat ini,Imam Ibnu Aasyur rahimahullah berkata “Firman-Nya dalam ayat ini “maka iatidak akan sesat” bermakna bahwa bila seseorang mengikuti petunjuk yang berasaldari Allah yang diturunkan lewat lisan Rasul-Nya maka ia akan diselamatkan dariadanya kesesatan didunia ini … adapun makna “tidak akan sengsara” adalah tidakmendapatkan kesengsaraan diakhirat nanti sebab bila ia telah selamat darikesesatan didunia ini, maka dengan serta merta ia juga akan selamat darikesengsaraan diakhirat kelak”. Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir 16/330-331,ringkasan.4. Kedua orangtua penjaga Al-Quran mendapatkan syafaat di hari kiamatkemuliaan diakhirat hadist disebutkan “Barangsiapa membaca Al-Qur’an danmengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikanmahkota pada hari kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahariseandainya berada dirumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimana menurutperkiraan kalian mengenai ganjaran pahala orang yang mengamalkannya?” HR AbuDaud 1453, hasan li ghairihi.Hadist ini menjelaskansecara gamblang bahwa keutamaan ini hanya didapatkan oleh kedua orangtuapenjaga Al-Quran yang membaca atau menghafal dan mengamalkannya. SyaikhAbdul’Aziz al-Rajihi hafidzhahullah berkata “Para penjaga Al-Quran adalahorang-orang yang mengamalkan kandungannya meskipun mereka tidak menghafalnyadiluar kepala,sebab itu barangsiapa yangmembaca Al-Quran dan mengamalkan kandungannya maka ia sudah termasuk kerabatAllah secara khusus baik ia menghafalnya diluar kepala atau tidak, namun bila iamenghafalnya maka tentunya sangat utama, dan bila ia tidak menghafalnya danhanya selalu membacanya lewat mushaf dengan selalu mengamalkan kandungannya,maka ia termasuk dalam golongan penjaga Al-Quran”. Syarah Sunan Ibnu Majah semoga kita menjadiorang yang selalu beribadah dan menggapai surga dengan Al Qur’an.. sampai jumpadi artikel berikutnya, terima kasih. terjawabBagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba ? jelaskan ya 1 Lihat jawaban Jawaban 3.7 /5 38 frndoade Jawaban: mereka sama sekali tidak beriman kepada Allah swt,karna sudah dijelaskan di dalam Al Qur'an bahwa hanya orang orang yang terburuk amal ibadahnya itulah yang akan nanti kelak menyaksikan hari pembalasan atau kiamat.
ahmadramdanieka ahmadramdanieka B. Arab Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan andersonhamilton andersonhamilton Jawaban Para ahli ibadah akan meninggal sebelum hari akhir tiba. Pada saat hari akhir tiba, yang tersisa hanyalah manusia-manusia yang memiliki dosa Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Arab Peristiwa isra mikraj terjadi pada tahun... Masehi a. 521 b. 821 c. 681 d. 621 tuliskan 10 kalimat menggunakan kata benda dan warna berbentuk muannas​ Sifat malaikat yang terdapat pada lafal wala yastahsiruwna Jelaskan pengertian dari sifat kauf beserta contohnya Etiap umat Islam harus mempelajari dan menerapkan cabang-cabang Iman, terutama cabang iman tentang mahabbah, khauf, raja’, dan tawakal kepada Allah Sw … t. sehingga dapat meningkatkan . . . . . . . . . . . . . . . . Sebelumnya Berikutnya Iklan
Parasalafussoleh misalnya,saat bulan ramadhan tiba siang dan malam,dirumah maupun dalam keadaan safar/bepergian selalu tak lepas dari mambaca alqur'an.Mereka mempunya kadar yang berbeda2 dalam menghatamkannyaDalam beberapa riwayat menyebutkan ada diantara mereka tiap 10 hari sekali,8 hari sekali,7 hari sekali,6 hari sekali,5,4 dan yang loading...Pada Hari Kiamat semua manusia baik umat Muslim, Yahudi, Nasrani akan ditanyai tentang siapa yang dahulu disembahnya. Foto ilustrasi/ist Hari Kiamat merupakan satu dari enam Rukun Iman yang wajib diyakini dan diimani umat Islam. Ketika Hari Kiamat terjadi banyak rentetan peristiwa yang akan dialami manusia. Bagaimana keadaan umat Muslim, Yahudi dan Nasrani pada Hari Kiamat ? Sebelum kita jawab, berikut tahapan yang akan dilalui manusia setelah Hari Kiamat. Semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lalu dihisab, ditimbang dan diberi buku catatan amal. Selanjutnya diberi minuman dari telaga Nabi kecuali orang musyrik dan munafik. Kemudian dihadapkan kepada titian Shirat yang membentang di atas neraka. Berikutnya menunggu nasib apakah masuk neraka atau surga. Pada tahapan terakhir ini, manusia akan memohon Syafa'at Nabi Muhammad SAW. Adapun keadaan umat Muslim, Yahudi dan Nasrani pada Hari Kiamat dijelaskan dalam satu Hadis panjang dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhu. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda "Ketika hari Kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang dahulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dahulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab. Maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab Kami menyembah Uzair anak Allah. Dikatakan "Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak." Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab Kami haus, ya Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berjatuhan ke dalam neraka. Kemudian orang-orang Nasrani dipanggil. Mereka ditanya "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab Kami menyembah Isa Almasih anak Allah. Dikatakan kepada mereka "Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak." Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berguguran ke dalam neraka. Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dahulu menyembah Allah Taala yang baik dan yang jahat, maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman "Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dahulu disembah." Mereka mengucapkan "Ya Tuhan kami, di dunia kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan untuk membantu kehidupan di dunia dan kami tidak mau berkawan dengan mereka karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama." Allah berfirman "Akulah Tuhan kalian!" Mereka mengucap Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan apapun ini diucapkan dua atau tiga kali, sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu. Allah berfirman "Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab Ya, ada. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah. Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, Allah menjadikan punggungnya menyatu sehingga tidak dapat sujud. Setiap kali hendak sujud, ia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman "Akulah Tuhan kalian." Mereka menyahut "Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan Syafa'at diperbolehkan." Mereka berkata "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."Hadis ini memiliki redaksi yang cukup panjang. Abu Said Al-Khudri berkata "Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai Hadis ini, maka bacalah firman Allah "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar." Demikian gambaran singkat keadaan manusia dari golongan umat muslim, Yahudi dan Nasrani. Semoga Allah memelihara kita dari azab neraka. Baca Juga rhs
Keduamata beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Beliau melanjutkan sabdanya. "Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama'ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia).
Mencari bagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba? Berikut adalah informasi lengkap dan terverifikasi yang berkaitan dengan bagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba, yang akan memberi Anda jawaban yang komprehensif. Oiya disini dapat kamu download juga informasi secara gratis. Detail bagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba mp3 dapat kamu nikmati dengan cara klik tombol Selengkapnya di bawah, dan untuk link download bagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba ada di halaman INI ADALAH DAJJAL Ribuan umat Yahudi dan Pendeta telah Menobatkan pria Ini sebagai Dajjal... LensaAswaja – Pria yang di nobatkan sebagai Mesiah itu, m... Lensa Aswaja, 16 December 2022 SelengkapnyaDua Penyakit Umat Muslim Jelang Kiamat Tiba... Dua Penyakit Umat Muslim Jelang Kiamat Tiba Sahabat cinta i... Tadabbur Ilmi, 25 January 2021 SelengkapnyaKISAH IBLIS MERATAPI NASIB DAN MENJERIT HINGGA KIAMAT TIBA... Imam al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub, meriwayatkan... 04 May 2023 Selengkapnya1 Hari Sebelum Hari Kiamat... YtCrash 0606zwISLAM Kejadian Menjelang Hari Kiamat. Video i... YtCrash Islam, 07 June 2023 Selengkapnya2023 Menuju KEGELAPAN DUNIA Selain resesi bersiaplah 10 hal ini juga akan terjadi... Source Angka & Data Channel, 14 October 2022 SelengkapnyaKEADAAN SEDANG DAN SESUDAH KIAMAT BESAR... ABUHUMAIROH Masjidnidaulilmi This stream is created with ... Humairoh Channel New, 03 June 2023 SelengkapnyaPERJALANAN SETELAH KEMATIAN dakwahislam mengenalislam kajianislam... Yang hidup pasti mengalami kematian, Setelah kematian manusi... Mengenal Islam TV, 26 December 2022 SelengkapnyaMENGEJUTKAN DAHSYATNYA KEJADIAN DI TAHUN 2024... Bismillah.. Jangan lupa Like, share and tinggalkan comentny... ferry channel, 02 February 2023 SelengkapnyaSelama Hidup Tidak Pernah Salat Tapi Dijamin Masuk Surga oleh Rasulullah... Salatnya seseorang bisa dijadikan patokan hubungan seseorang... Islam Populer, 04 April 2021 SelengkapnyaIMAM MAHDI SUDAH ADA ULAMA INI SUDAH BERTEMU DAN MELIHATNYA BUYA ARRAZY HASYIM TERBARU... IMAM MAHDI SUDAH ADA ULAMA INI SUDAH BERTEMU DAN MELIHATNYA ... Hamlop channel, 05 October 2022 SelengkapnyaAnda mungkin juga menyukai PENGHALANGPENGHALANG DALAM MENUNTUT ILMU Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 8. Tidak Mengamalkan Ilmu Tidak mengamalkan ilmu merupakan salah satu penyebab hilangnya keberkahan ilmu. Orang yang memilikinya akan dimintai pertanggungjawaban atas ilmunya. Allah Ta'ala benar-benar mencela orang yang melakukan hal ini dalam firman-Nya.
- Pengertian hari kiamat dalam Islam adalah peristiwa akhir dari seluruh kehidupan dengan hancurnya seluruh alam semesta beserta makhluk yang hidup di dalamnya. Tidak ada satupun makhluk yang tahu atau meramalkan kapan hari kiamat akan terjadi. Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam surat Al-Araf ayat 187 sebagai berikut Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” QS. Al-Araf 187. Peristiwa hari kiamat wajib untuk umat muslim imani. Sebab, iman kepada hari kiamat merupakan rukun iman ke-5. Dengan mengimani akan datangnya hari kiamat, umat muslim seharusnya menghindari segala perilaku yang dilarang oleh Allah SWT dan memperbanyak amalan baik untuk mendapatkan pahala serta menghapus dosa yang pernah dilakukan. Jenis-Jenis Hari Kiamat Baca Juga Apa yang Dilakukan Binatang di Dunia Saat Hari Kiamat? Ini Penjelasan Ustadz Nur Rohmad Dalam Islam, kiamat terbagi menjadi dua macam yakni kiamat sugra dan kiamat kubro. 1. Kiamat sugro Kiamat Sugra merupakan berakhirnya sebagian kehidupan yang ada di dunia. Kiamat ini biasanya disebut sebagai kiamat kecil. Sejatinya kiamat sugra adalah bencana alam hingga kematian yang menimpa seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadistnya mengenai kiamat sugro yang berbunyi “Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat”. HR. Bukhari. 2. Kiamat kubro Baca Juga Benarkah Gerhana di Bulan Ramadan Kemunculan Imam Mahdi ? Buya Yahya Yakin akan Datang, Begini Katanya Kiamat kubro merupakan kehancuran seluruh alam semesta beserta makhluk yang ada di dalamnya. Kiamat kubro ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil. Rasulullah SAW telah bersabda dalam hadistnya bahwa kiamat kubro terjadi pada hari jumat.
Home/ Science and Nature / Ahli Astrofisika Beberkan Kondisi Bumi Saat Kiamat Tiba Ahli Astrofisika Beberkan Kondisi Bumi Saat Kiamat Tiba - SINDOnews.com. admin Agustus 23, 2019 Science and Nature Leave a comment 74 Views. Para ahli astrofisika NASA mengungkapkan keadaan alam semesta saat Asteroid Bennu yang akan menghantam bumi dan

Manusia menjalani kehidupan di alam dunia dan perjalanan di akhirat. Keadaan di kehidupan dunia dan keadaan di hari akhir merupakan dua keadaan yang saling berhubungan. Baiknya amalan seseorang saat di dunia adalah sebab keberuntungan dan kebahagiaan seseorang di hari kiamat. Begitu pula sebaliknya, buruknya amalan seseorang semasa di dunia adalah sebab kerugian dan kebinasaannya di hari merupakan amalan utama yang Allah Ta’ala wajibkan kepada hamba-Nya untuk dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam selama hidupnya di dunia. Barangsiapa yang menjaga shalatnya dengan baik, mempunyai perhatian lebih, senantiasa memelihara kualitas, mengerjakan pada waktunya, menjaga syarat, rukun, dan wajib shalatnya, maka di hari kiamat dia akan dimudahkan keadaannya oleh Allah Ta’ala. Adapun orang yang semasa hidupnya meremehkan, tidak perhatian, tidak bersungguh-sungguh, tidak menjaga syarat, rukun dan wajib shalatnya, maka di hari kiamat dia akan mendapati keadaan yang sulit At-Tirmidzi dan An-Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits dari Huraits bin Qabishah rahimahullahu, beliau berkata,“Aku mendatangi kota Madinah dan meminta kepada Allah agar memberiku teman yang shalih, lalu aku duduk dengan Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dan aku berkata kepadanya, Wahai Abu Hurairah, aku telah meminta kepada Allah Azza wa Jalla agar mengarunikan kepadaku teman yang shalih, maka ajarilah aku sebuah hadits yang pernah kau dengar dari Rasulullah, semoga Allah memberiku manfaat dengan hadits tersebut. Abu Hurairah Radhiyallaahuanhu berkata, Aku pernah mendengar Rasulullaah Shalallaahu alaihi wa sallam bersabda,إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرSesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab dihitung pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya bagus, maka sungguh dia telah beruntung dan sukses. Namun sebaliknya, bila shalatnya rusak, maka dia akan celaka dan merugi’” HR. At-Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 465, dishahihkan oleh Syaikh-Al Albani dalam Shahih Al Jami’Baca Juga Upaya Menjaga Kemurnian Islam, Menyoal Tahdzir dan Norma-NormanyaPerhatikanlah apa yang disampaikan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wa sallam tersebut. Bagus atau tidaknya shalat seseorang akan menyebabkan beruntung atau ruginya dia di hari kiamat kelak. Orang yang menyia-nyikan dan meremehkan shalat, berarti dia telah memposisikan dirinya menjadi orang yang merugi dan celaka saat di hari kiamat kelak. Saat itulah dia akan menyesali masa lalunya, sebuah penyesalan yang tak bermanfaat sedikit pun bagi Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Musnad, dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash Radhiyallaahu anhuma, dari Nabi Shalallaahu alaihi wa sallam bahwasanya pada suatu hari beliau Shallallahu alaihi wa sallam berbicara tentang shalat. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَنَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ“Barangsiapa menjaga shalatnya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaga shalat, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Dan kelak pada hari kiamat, dia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” HR. Ahmad no. 6576. Syaikh Bin Baz mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan dengan sanad hasan Majmû Fatawa, 10 278Dapat diambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa siapa pun yang menyia-nyiakan shalat, berarti dia telah mengukuhkan dirinya untuk dikumpulkan di padang mahsyar bersama dengan para tokoh kekufuran dan kebatilan. Apabila seseorang semasa hidupnya telah merelakan dirinya sibuk dengan sendau gurau, kebatilan, kesesatan, kefasikan, kelakar, dan mengikuti para tokoh sesat dan penyeru kerusakan, maka dia di hari kiamat kelak akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semacam dirinya الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ“Kepada para Malaikat diperintahkan, “Kumpulkanlah orang-orang yang zhalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang senantiasa mereka sembah.” QS. Ash Shaffat 22Baca Juga Beberapa Kesalahan Dalam MasjidDalam ayat tersebut, Allah Ta’ala kembali menegaskan bahwa di hari kiamat seseorang akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semisal dengan dirinya semasa di dunia. Apabila semasa di dunia dia merupakan orang yang senantiasa menjaga shalatnya di masjid, maka Allah Ta’ala akan memuliakannya dengan mengumpulkannya bersama orang-orang yang senantiasa menjaga shalatnya, yang senantiasa mentaati Allah Ta’ala, dan mengumpulkannya bersama para Nabi dan orang-orang shalih. Adapun orang-orang yang enggan, yakni orang yang semasa hidupnya terlalaikan dari shalatnya oleh kefasikan, kesesatan, kesia-siaan, dan kebatilan, maka dia akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang semisalnya, yakni orang yang juga melalaikan Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“Semua ummatku akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang enggan.” Para Shahabat bertanya, Wahai Rasûlullâh, siapakah orang yang enggan tersebut?’ Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang mentaatiku, dia akan masuk ke dalam surga. Dan barangsiapa yang menyelisihiku, maka sungguh dialah orang yang enggan.” HR. Bukhari no. 7280, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhuBayangkan keadaan di hari kiamat! Hari yang sangat genting dan mengerikan. Pada hari itu, manusia akan berdiri yang seharinya se-kadar dengan lima puluh ribu tahun. Sebandingkah dengan hari-hari yang kita lalui selama hidup di dunia? Sebandingkah lamanya waktu kita di hari kiamat dengan hari-hari kita saat di dunia yang mungkin hanya bekisar 60, 70, 80 tahun, atau sekitar itu?Mari kita ambil sebuah permisalan. Seseorang yang berumur 60 tahun, sepertiganya diisi dengan tidur karena setiap hari tidur sekitar 8 jam dan kita tahu bahwa orang yang tidur tidak dicatat amalnya. Itu artinya orang yang berumur 60 tahun akan menghabiskan 20 tahunnya untuk tidur. Kemudian dari 60 tahun tersebut, sekitar 15 tahun di awal seseorang belum mukallaf. Lantas berapa tahun sisa masa efektif bagi orang tersebut untuk beramal? Itu pun apabila umurnya 60 tahun, sedangkan kita tidak tahu berapa umur karena itu, sudah seharusnya kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Ta’ala dalam perkara shalat ini. Perkara shalat merupakan perkara yang agung di sisi Allah Ta’ala. Sehingga apabila kita mengagungkan perkara shalat ini, maka Allah Ta’ala akan mengagungkan urusan kita di sisi Nya, dan Allah Ta’ala akan memberikan kedudukan yang tinggi. Jangan sampai menyia-nyiakan shalat karena menyia-nyiakan shalat merupakan kerugian yang dalam kitab al-Mustadrak karya Al Hakim 1 158, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,يَوْمُ الْقِيَامَةِ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ“Bagi orang-orang yang beriman, hari kiamat itu seperti waktu antara shalat Zhuhur dan Ashar.” Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami’Dalam hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan waktu di antara 2 shalat. Ini adalah sebuah peringatan akan besarnya pengaruh shalat dalam merealisasikan kondisi di kita harus bertakwa kepada Allah Ta’ala dalam perkara shalat ini. Perkara ini merupakan perkara agung yang banyak diremehkan, disepelekan dan dianggap enteng oleh orang-orang. Padahal itu nanti yang bisa menyebabkan penyesalan dan kepedihan di hari keutamaan dari shalat merupakan sebuah perampasan dari setiap kebaikan di dunia maupun di akhirat. Orang-orang seperti itulah yang akan mendapatkan kerugian, kerendahan, dan kehinaan. Dia lebih memilih untuk melalaikan shalatnya daripada mendapatkan kebaikan dan keutamaan dari Allah Ta’ala. Kebaikan dan keutamaan yang manakah yang bisa diharapkan jika shalat yang menjadi penghubung antara dia dengan Allah Ta’ala saja dia lalaikan?!Baca Juga Delapan Kaidah Penting untuk Muslim dan MuslimahMungkin selama ini kita sering mendengar nasihat terkait shalat seperti ini. Bertahun-tahun dan dalam waktu yang lama. Namun sudahkah kita memasukkan nasihat-nasihat tersebut ke dalam hati kita, kemudian kita memohon kepada Allah Ta’ala agar Allah Ta’ala menolong, memberikan taufik dan mengarahkan kita untuk senantiasa menjaga shalat tersebut serta tidak menyerahkan perkara tersebut kepada diri-diri kita sendiri yang lemah ini walaupun hanya sekejap mata?! Ataukah kita masih saja lalai dan abai!?Ya Allah, Engkaulah Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Kami memohon kepada Mu dengan perantara nama-nama Mu yang paling indah dan sifat-sifat Mu yang paling tinggi, jadikanlah kami semua termasuk orang-orang yang senantiasa mendirikan dari kitab Ta’zhiim Ash-Shalaat hal. 30-34, karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullahu ta’ala, cetakan pertama tahun 1434, penerbit Daar Al JugaPenulis PridiyantoArtikel

DariAbdullah bin Mas'ud dan Abu Musa radhiyallahu'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya pada saat dekat hendak terjadi kiamat akan ada hari-hari dimana ketika itu kebodohan merata, ilmu diangkat, dan banyak terjadi al-harj." Yang dimaksud al-harj adalah pembunuhan (HR. Bukhari dan Muslim).
Jakarta - Amal ibadah selama hidup di dunia menjadi modal utama pada hari kiamat. Namun apa artinya jika ibadah yang telah dilakukan di dunia akhirnya sia-sia ketika hari kiamat. Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menerangkan suatu hadis nabi bahwa pada hari kiamat nanti akan ada ahli ibadah yang rajin melaksanakan salat, puasa, dan ibadah lainnya. Akan tetapi, dia tidak menemukan amalan yang pernah dikerjakannya. “Disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam suatu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Nabi Muhammad bertanya, tahukah kamu siapakah orang bangkrut?” kata Buya Yahya mengutip hadis nabi seperti dinukil dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Selasa 28/3/2/2023. Kultum Ramadhan Meneladani Sifat Rasulullah SAW Hewan yang Tidak Boleh Dibunuh dalam Islam, Ini Jasanya dalam Catatan Tarikh Latihan Persib Bandung Tak Terganggu Selama Ramadhan 2023 Para sahabat kemudian menjawab pertanyaan Rasulullah SAW bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang berdagang tapi tidak mendapatkan untung, dagangannya malah hilang. Dia tidak punya dirham dan harta apapun. Namun, bukan itu orang bangkrut yang dimaksud Rasulullah SAW. Orang yang bangkrut dari umatnya adalah orang yang datang di hari kiamat dengan memiliki amalan puasa, zakat, salat, dan ibadah yang lain. Akan tetapi, dia datang di hari kiamat dengan kondisi pernah memukul orang lain, mengambil harta orang lain, dan memaki orang lain. “Sehingga orang yang dizalimi itu akan diberi dari kebaikannya dari orang ahli ibadah. Anggap saja ustaz, kiai. Ahli ibadah itu diambil kebaikannya, diberikan kepada orang yang orang yang dizalimi itu akan diberi kebaikan orang yang katanya ahli ibadah tadi,” kata Buya Yahya. Saksikan Video Pilihan IniToko dan Agen BRI Brilink di Cilacap Dirampok, 2 Luka Tembak 100 Juta Melayang Video Amatir WargaMengambil Kejelekan dari Orang yang DizalimiIlustrasi Melaksanakan Sholat Credit hanya kebaikannya terkuras, tapi orang yang katanya ahli ibadah itu juga mengambil kejelekan dari orang yang pernah dizalimi. Kemudian ditumpangkan kepadanya. “Orang yang dizalimi kan punya dosa, diambil dosanya, diberikan kepada orang yang berbuat zalim. Sehingga orang yang katanya ahli ibadah itu masuk neraka. Subhanallah,” tutur Buya Yahya. “Ini yang perlu kita renungi. Hei ahli ibadah. Hei ahli sujud. Hel ahli umrah, ahli haji. Ketahuilah bahwa ada tanggung jawab dengan sesama manusia jika Anda lupa dan lalai. Ketahuilah amal baik Anda akan hilang begitu saja,” pesan Buya Yahya. Adapun redaksi lengkap hadis nabi mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat ini adalah sebagai berikut. قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ Rasulullah bersabda “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis orang yang bangkrut?”. Sahabat menjawab “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham uang dan tidak pula punya harta benda”. Sabda Nabi “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh mencemarkan nama baik orang ini, memakan dengan tidak menurut jalan yang halal akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." HR. Muslim.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Halserupa pun dipikirkan oleh para ahli, termasuk dua astrofsikawan yang memprediksi kiamat akan terjadi dengan cara yang sama seperti saat alam semesta terbentuk, yakni dengan ledakan. Meski potensi kematian alam semesta masih 30 sampai 40 miliar tahun lagi, keduanya telah membuat model skenario alam semesta kiamat dalam sebuah studi yang
Jakarta - Pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Beriman dan meyakini akan adanya hari akhir termasuk dalam rukun iman yang ke lima. Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi Syaifullah, dkk, hari akhir ditandai dengan bunyi terompet sangkakala Malaikat Israfil atas perintah dari Allah SWT. Seseorang tidak dapat disebut dengan mukmin bila mengingkari keberadaan hari akhir akan datang secara tiba-tiba, tidak ada orang yang mengetahui kedatangan hari kiamat, kecuali Allah SWT yang mengetahuinya. Seperti dijelaskan dalam Al Quran surat Al A'raf ayat 187,يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَArab latin Yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā, qul innamā 'ilmuhā 'indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụnArtinya Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat "Bilakah terjadinya?" Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."Walaupun kedatangan hari akhir tidak dapat diketahui, namun sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa hari akhir akan benar-benar terjadi dan dialami oleh seluruh manusia. Berikut pengertian hari kiamat dan penjelasan lainnya,Pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah kerap disebut juga sebagai kiamat. Sesuai dengan pengertian hari akhir menurut agama Islam yang telah disebutkan sebelumnya, peristiwa ini akan didahului dengan ditiupnya saat itu, seluruh makhluk, seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung, laut, langit, semuanya menjadi kacau balau dan hancur. Manusia berterbangan seperti laron hingga gunung-gunung seperti bulu yang hari akhir tersebut diceritakan dalam firman Allah, yakni QS. Al Haqqah ayat 13-15,13 فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ14 وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً15 فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُArtinya "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat."Penjelasan juga bisa dibaca di QS Al Qari'ah 1-5,1 الْقَارِعَةُ2 مَا الْقَارِعَةُ ۚ3 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ4 يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ5 وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِArtinya "Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." QS. Al Qari'ah 1-5.B. Tanda-tanda hari kiamatSelain pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah, Al Quran juga menjelaskan proses haru akhir dalam Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT akan menggulung gunung layaknya sebuah lembaran kertas pada hari itu نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَArab latin Yauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala khalqin nu'īduh, wa'dan 'alainā, innā kunnā fā'ilīnArtinya Ingatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan dari Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah karya Drs. H. Masan AF, adapun tanda-tanda datangnya hari akhir menurut agama Islam yang dapat dipelajari dari keterangan ayat Al Quran dan hadits di antaranya1. Terpecahnya bulan, sebagaimana firman Alla dalam surah Al Qamar ayat 1اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُArtinya "Saat hari kiamat semakin dekat, bulan pun terbelah." QS. Al Qamar 1.2. Munculnya binatang yang berbicara dengan manusia. Dalam surah An Naml ayat 82 disebutkanوَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَArtinya "Dan apabila perkataan ketentuan masa kehancuran alam telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."3. Kekacauan dan kejahatan semakin meningkat serta banyak terjadi pembunuhan, seperti yang diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim,"Kiamat tidak akan terjadi, kecuali terjadi banyak hari." Apakah hari itu ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Bunuh-membunuh." HR. Muslim.4. Turun Dajjal orang-orang pendusta.5. Matahari terbit dari sebelah Munculnya Yajuj dan Ma'juj umat yang suka merusak dan menghancurkan.Sebagai umat muslim, sudah selayaknya kita meyakini dan memahami akan pengertian hari akhir menurut agama Islam. Semoga informasi ini bermanfaat untuk semua detikers. Simak Video "Cara Orang-orang Terkaya di Dunia Hadapi 'Hari Kiamat' " [GambasVideo 20detik] rah/row

Bagaimanajuga keadaannya, dalam hadist ini ada mu'jizat bagi Nabi S.A.W saat beliau berdo'a untuk mereka dengan keberkahan yang telah mereka lewati dan Allah mengabulkan do'anya, dank arena keberkahan do'a Rasulullah ummu sulaim melahirkan seorang anak yakni Abdullah bin Abi Tolhah dan setelahnya ada beberapa anak yang mana mereka

Jakarta - Surah Al Qiyamah adalah surah ke-75 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 40 ayat. Surah ini menceritakan tentang keadaan manusia pada hari kiamat yang tidak bisa berlari dari janji Allah SWT mengatakan, menurut kesepakatan ulama surah Al Qiyamah termasuk surah Makkiyah. Surah ini turun di Mekkah atau sebelum Rasulullah SAW hijrah ke SWT berfirman dalam surah Al-Qiyamah ayat 16لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ ١٦Artinya "Jangan engkau Nabi Muhammad gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur'an karena hendak tergesa-gesa menguasai-nya."Imam As-Suyuthi menerangkan dalam Asbabun Nuzul, ayat tersebut turun ketika Rasulullah SAW menggerakkan lisannya, berusaha untuk menghafalkan wahyu yang diterimanya. Maka, Allah SWT menurunkan ayat, "Jangan engkau Nabi Muhammad gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur'an karena hendak tergesa-gesa menguasai-nya."Hadits ini bersandar pada riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas. Para mufassir sepakat bahwa ini adalah hadits ayat pertama, Allah SWT bersumpah kepada hari kiamat. Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, maksud ayat ini adalah Allah SWT menyatakan dengan tegas bahwa hari kiamat itu pasti datang. Oleh karena itu, manusia hendaknya bersiap untuk menghadapinya dengan beriman dan mengerjakan amal saleh. Sebab, hari tersebut merupakan hari pembalasan lebih lanjut dalam tafsir tersebut, ketika hari kiamat tiba, manusia akan bertanya-tanya kemana tempat berlari. Masing-masing dari mereka akan berusaha mencari jalan untuk menyelamatkan Allah SWT akan membuka catatan amal yang telah dikerjakan manusia semasa hidup di dunia serta apa yang telah ia lalaikan. Semua bagian tubuh manusia akan menjadi saksi terhadap apa yang mereka firman-Nya dalam surah Yasin ayat 65اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ٦٥Artinya "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."Berikut bacaan surah Al Qiyamah ayat 1-40 Surah Al Qiyamah Arab, Latin, dan Artinyaلَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ ١lā uqsimu biyaumil-qiyāmah1. Aku bersumpah demi hari اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ٢wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmah2. Aku bersumpah demi jiwa yang sangat menyesali dirinya sendiri.اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ ٣a yaḥsabul-insānu allan najma'a 'iẓāmah3. Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang-belulangnya?بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ ٤balā qādirīna 'alā an nusawwiya banānah4. Tentu, bahkan Kami mampu menyusun kembali jari-jemarinya dengan يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ ٥bal yurīdul-insānu liyafjura amāmah5. Akan tetapi, manusia hendak berbuat maksiat اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗ ٦yas`alu ayyāna yaumul-qiyāmah6. Dia bertanya, "Kapankah hari Kiamat itu?"فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙ ٧fa iżā bariqal-baṣar7. Apabila mata terbelalak ketakutan,وَخَسَفَ الْقَمَرُۙ ٨wa khasafal-qamar8. bulan pun telah hilang cahayanya,وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ ٩wa jumi'asy-syamsu wal-qamar9. serta matahari dan bulan dikumpulkan,يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ ١٠yaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarr10. pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?"كَلَّا لَا وَزَرَۗ ١١kallā lā wazar11. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗ ١٢ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr12. Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ ١٣yunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkhar13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dia kerjakan dan apa yang telah dia الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ ١٤balil-insānu 'alā nafsihī baṣīrah14. Bahkan, manusia menjadi saksi atas dirinya sendiriوَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ ١٥walau alqā ma'āżīrah15. walaupun dia mengemukakan alasan-alasan-nya.Surah Al-Qiyamah ayat 16-40 >>
l1z75vX.
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/925
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/259
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/473
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/124
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/657
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/220
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/428
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/404
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/237
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/13
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/179
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/431
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/148
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/6
  • 86kbxk9qvm.pages.dev/353
  • bagaimana keadaan para ahli ibadah saat hari kiamat tiba